Menu

Mode Gelap
Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama Semarak HUT ke-80 RI, Ketua Permabudhi Sulsel Serukan Cinta Tanah & Air Sejak Dini

Berita

Menghijaukan Bumi Lewat Gerakan 1 Juta Pohon Matoa, Permabudhi Makassar : Tanam Pohon, Tanam Kesadaran

badge-check


					Menghijaukan Bumi Lewat Gerakan 1 Juta Pohon Matoa, Permabudhi Makassar : Tanam Pohon, Tanam Kesadaran Perbesar

Semangat kolaborasi lintas iman menyatu dalam gerakan hijau nasional bertajuk Gerakan Penanaman Sejuta Pohon Matoa yang digagas Kementerian Agama RI. Tak hanya di Depok, kegiatan ini juga menggema di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dengan keterlibatan aktif Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Kota Makassar.

Suzanna, S.E, Ketua Permabudhi Makassar, hadir langsung di MIN 2 Kota Makassar sebagai komitmen kuat terhadap upaya-upaya penyelamatan lingkungan. Giat menanam pohon Matoa dihadiri juga oleh ASN Kemenag, siswa, guru, dan tokoh agama lainnya.

“Menanam pohon adalah bentuk ibadah dan penghormatan terhadap kehidupan. Kita harus hidup selaras dengan alam, bukan mengeksploitasinya,” tegas Suzanna (22/4/25).

Gerakan ini merupakan implementasi dari Program Ekoteologi, salah satu dari delapan program prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar. Dengan menggabungkan nilai-nilai agama dan kepedulian lingkungan, program ini bertujuan membangun budaya ekologis yang kuat di tengah masyarakat beragama di Indonesia.

Kegiatan penanaman di Makassar turut melibatkan rumah ibadah, madrasah, KUA, kantor Kemenag, hingga pondok pesantren. Sebanyak 4.085 madrasah negeri dan 714 madrasah swasta penerima Adiwiyata ikut ambil bagian, menjadikan gerakan ini sebagai praktik nyata penghijauan berbasis pendidikan.

Rangkaian kegiatan berlanjut dengan dialog lintas iman di MAN 3 Kota Makassar. Mengangkat tema “Pandangan Agama dalam Hubungan Manusia dengan Alam dan Lingkungan”, dialog ini mempertemukan tokoh-tokoh agama dari berbagai latar keyakinan untuk membahas tanggung jawab spiritual terhadap bumi.

Dalam forum tersebut, Suzanna memperkenalkan gerakan Permabudhi Makassar yang bernama “Ego to Eco”, sebuah ajakan untuk menekan ego manusia demi kelangsungan alam. “Tanpa manusia, alam akan baik-baik saja. Tapi manusia tanpa alam? Sepuluh detik saja tanpa udara, kita bisa menderita,” ucapnya disambut antusias para peserta.

Keterlibatan Permabudhi dalam gerakan ini menjadi bukti nyata bahwa pelestarian lingkungan adalah nilai universal yang hidup dalam ajaran agama Buddha. Kolaborasi lintas iman dalam satu misi ekologis memperkuat pesan bahwa penyelamatan bumi adalah tugas bersama, bukan hanya tanggung jawab satu pihak.

Dari Makassar, gema pesan “Ego to Eco” menyatu dengan semangat Gerakan Sejuta Pohon Matoa. Permabudhi Makassar menanam lebih dari sekadar pohon—mereka menanam kesadaran, nilai, dan harapan bagi bumi yang lestari, dalam harmoni antara manusia, alam, dan iman.

Baca Lainnya

Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa

28 Agustus 2025 - 04:42 WITA

Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa

23 Agustus 2025 - 03:34 WITA

Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air

22 Agustus 2025 - 08:46 WITA

Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta

21 Agustus 2025 - 03:29 WITA

Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama

20 Agustus 2025 - 08:11 WITA

Trending di Berita