Menu

Mode Gelap
Jalur Sutra – Warisan Peradaban, Pembimas Buddha Sulsel : Jaga Kerukunan di Tengah Ragam Budaya Sukses Gelar Seminar Internasional, Ketua Permabudhi Sulsel Ajak Rawat Keragaman Lewat Semangat Jalur Sutra Seminar Internasional Permabudhi Sulsel: Merajut Kembali Jalur Sutra sebagai Simbol Multikulturalisme Merayakan 48 Tahun Pengabdian, RS Jala Ammari dan Permabudhi Sulsel Gelar Bakti Sosial Kesehatan Mukernas IV Permabudhi, Gubernur Sulsel Serukan Pengabdian Tanpa Batas Dari Makassar, Ditjen Bimas Buddha Serukan Sinergi Umat untuk Bangsa di Mukernas IV Permabudhi

Berita

Seminar Internasional Permabudhi Sulsel: Merajut Kembali Jalur Sutra sebagai Simbol Multikulturalisme

badge-check


					Seminar Internasional Permabudhi Sulsel: Merajut Kembali Jalur Sutra sebagai Simbol Multikulturalisme Perbesar

Jalur Sutra tak hanya warisan sejarah, tetapi juga simbol peradaban yang menyatukan banyak bangsa melalui nilai-nilai harmoni. Semangat inilah yang diangkat dalam Seminar Internasional bertajuk “Jalur Sutra: Warisan Inklusivitas dan Harmoni Antarbudaya & Agama”, yang digelar Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan pada Sabtu, 13 Juli 2025 di Hotel Aston Makassar.

Acara ini menjadi istimewa dengan kehadiran langsung Prof. Zheng Shaocong, akademisi dari Chinese Academy of Social Sciences (CASS – Beijing), sebuah lembaga riset nasional setara dengan BRIN. Ia tampil sebagai narasumber utama yang mengulas peran Jalur Sutra dalam membangun peradaban harmonis lintas budaya dan agama. “Saya merasa sangat terhormat bisa berada di sini,” ucapnya mengawali presentasi.

Menurut Prof. Zheng, Jalur Sutra bukan sekadar rute perdagangan, tetapi juga jalur pertukaran budaya, agama, dan ide antara Timur dan Barat. Jalur ini menghubungkan Tiongkok dengan berbagai peradaban lain, memungkinkan penyebaran pengaruh ke dalam dan ke luar negeri. “Dengan demikian, Jalur Sutra tidak hanya menghubungkan wilayah secara geografis, tetapi juga peradaban dan budaya, menjadikannya simbol penting dari multikulturalisme dunia secara luas,” tegasnya.

Prof. Zheng juga menyampaikan bahwa budaya yang berbeda tetap bisa hidup berdampingan secara harmonis. Menurutnya, kerja sama budaya lintas negara telah menjadi bagian dari fondasi warisan semangan jalur sutra. “Melalui dialog dan kerja sama membangun, ia mendorong kolaborasi multikultural untuk menjaga jejak budaya dan memperkuat tata kelola global yang adil dan inklusif,” tambahnya.

Dalam sesi presentasi, ia merumuskan tiga prinsip utama yang diwariskan Jalur Sutra: pertama, manusia harus hidup selaras dengan alam; kedua, menjunjung tinggi persatuan dan harmoni; dan ketiga, mengayomi segala yang hidup di bawah langit. Ketiga prinsip ini diyakini sebagai landasan etis dalam membangun masa depan yang damai dan berkelanjutan.

Seminar ini dihadiri lebih dari 230 peserta, mulai dari tokoh agama, akademisi, pengurus vihara, organisasi lintas iman, hingga mahasiswa dan komunitas sosial budaya. Hadir pula beberapa tamu kehormatan dari Tiongkok dan lembaga-lembaga kebudayaan, memperkuat dimensi internasional acara tersebut.

Sekretaris Permabudhi Sulsel, Tjing Ming Nelly, S.E., M.M., yang juga berperan sebagai penerjemah, menyampaikan bahwa Permabudhi ingin menghidupkan kembali semangat Jalur Sutra sebagai jalur pengetahuan dan kebajikan. “Melalui seminar ini, kita ingin mengingatkan bahwa warisan budaya ini punya makna besar dalam membangun dunia yang inklusif dan damai,” ujarnya.

Kegiatan ini juga didukung oleh San Ping Academy Semarang, sebagai bentuk sinergi lintas wilayah untuk memperkuat pemahaman lintas budaya. Bertindak sebagai moderator dan pengantar diskusi adalah Ardian Cangianto, S.Fil., M.Fil., yang mengarahkan forum menjadi lebih reflektif dan hidup.

Lewat forum ini, Permabudhi Sulsel menegaskan komitmennya dalam menjaga ruang-ruang dialog antarbudaya dan antariman. Jalur Sutra kini tak lagi hanya jejak masa lalu, tetapi menjadi inspirasi dalam membangun masa depan umat manusia yang lebih saling memahami dan menghormati perbedaan.

Baca Lainnya

Jalur Sutra – Warisan Peradaban, Pembimas Buddha Sulsel : Jaga Kerukunan di Tengah Ragam Budaya

17 Juli 2025 - 07:59 WITA

Sukses Gelar Seminar Internasional, Ketua Permabudhi Sulsel Ajak Rawat Keragaman Lewat Semangat Jalur Sutra

17 Juli 2025 - 07:49 WITA

Merayakan 48 Tahun Pengabdian, RS Jala Ammari dan Permabudhi Sulsel Gelar Bakti Sosial Kesehatan

17 Juli 2025 - 02:58 WITA

Mukernas IV Permabudhi, Gubernur Sulsel Serukan Pengabdian Tanpa Batas

3 Juli 2025 - 09:27 WITA

Dari Makassar, Ditjen Bimas Buddha Serukan Sinergi Umat untuk Bangsa di Mukernas IV Permabudhi

2 Juli 2025 - 03:28 WITA

Trending di Berita