Karnaval Merdeka Kerukunan yang digelar di Anjungan Pantai Losari, Rabu (13/8/2025), menjadi panggung pesan kebangsaan yang hangat.
Dr. Ir. Yonggris., M.M Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan, hadir mewakili pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, menegaskan bahwa cinta tanah air harus ditanamkan sejak usia dini.
“Cinta terhadap negara itu wajib dimulai dari usia dini. Mencintai negara sama dengan mencintai bangsanya, masyarakatnya, hasil alamnya, dan juga lingkungannya,” ujarnya di sela karnaval yang melibatkan puluhan sekolah dan ratusan guru, orang tua & murid.
Ia menekankan, setiap seremoni kebangsaan harus dimaknai lebih dari sekadar formalitas. Upacara bendera, penghormatan pada merah putih, hingga perayaan 17 Agustus seharusnya membangkitkan kesadaran generasi muda untuk semakin mencintai bangsa dan negaranya.
Ketua Permabudhi Sulsel juga mengaitkan nasionalisme dengan kesadaran menjaga lingkungan. Menurutnya, seluruh manusia berasal dari tanah dan air yang sama – tanah air Indonesia, sehingga mencintai negara berarti menjaga tanah dan air agar tetap bersih dan lestari.
“Mencintai negara sama dengan menjaga tanah dan air kita, tidak melakukan polusi, tidak membuang sampah sembarangan, dan melestarikan lingkungan,” tegasnya.
Karnaval Merdeka Kerukunan ini digelar oleh FKUB Sulsel, Kanwil Kementerian Agama Sulsel, Muslimat NU Sulsel, dan bekerja sama dengan sekolah-sekolah sahabat, termasuk PC Iqra Saribattang. Acara diwarnai pawai kostum, penampilan baris berbaris, serta nyanyian lagu-lagu kebangsaan yang membangkitkan semangat persatuan.

Dengan latar Pantai Losari, pesan yang disampaikan Ketua Permabudhi Sulsel berpadu dengan sorak gembira anak-anak dan kibaran bendera. Semua itu menjadi pengingat bahwa menjaga tanah & air berarti juga menjaga kehidupan itu sendiri.