Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan kembali menegaskan dukungannya terhadap nilai-nilai toleransi dan harmoni melalui partisipasi aktif dalam perayaan dan konsolidasi Jaringan Lintas Iman (JALIN) Harmoni. Organisasi lintas iman ini memayungi berbagai komunitas dengan semangat menjaga keutuhan bangsa di tengah keragaman.
Pada Sabtu (23/11), JALIN Harmoni Sul-Sel menggelar Dialog Publik bertajuk “Refleksi Hari Toleransi Internasional: PILKADA 2024, Tanpa Isu SARA” di Cafe Lorong Salemba, Makassar. Acara yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk Permabudhi sebagai organisasi anggota yang berkomitmen menjaga kerukunan di Sulawesi Selatan.
Hadir sebagai narasumber adalah Ketua LBH Ansor Pare-Pare, Ketua PGIW Sulselbara, dan Sekretaris AJI Makassar. Para pembicara merefleksikan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat dalam menjaga harmoni, mulai dari ancaman intoleransi hingga upaya politisasi isu SARA menjelang Pilkada 2024. Diskusi ini menyoroti pentingnya kolaborasi lintas agama untuk membendung ancaman yang dapat merusak persatuan bangsa.
Tidak hanya sekadar hadir, Permabudhi Sulsel juga memberikan rekomendasi strategis untuk memperkuat jaringan lintas iman di Sulawesi Selatan. Langkah ini dinilai penting untuk menangkal aksi-aksi intoleransi yang dapat mengancam kohesi sosial, terutama di masa-masa krusial seperti menjelang pemilu. Sinergi antara organisasi lintas agama dianggap sebagai kunci dalam menjaga stabilitas di tengah keberagaman.
Refleksi Hari Toleransi Internasional ini menjadi momentum penting bagi Permabudhi dan JALIN Harmoni untuk mempererat hubungan serta memperkokoh nilai-nilai persatuan. Dengan dialog terbuka seperti ini, harapan besar tercipta: Sulawesi Selatan yang harmonis, tanpa ruang bagi intoleransi atau diskriminasi.
