Makassar – Permabudhi Makassar berpartisipasi dalam acara Masa Penerimaan Anggota Pemuda Katolik Komisariat Cabang (KOMCAB) Makassar tahun 2024 dengan mensosialisasikan gerakan “Ego to Eco”.
Acara ini diisi dengan dialog antarorganisasi kepemudaan (OKP) dan organisasi masyarakat (ormas) Katolik, yang bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat organisasi mitra Pemuda Katolik di Kota Makassar, (21/9/24).
Ketua Pemuda Katolik KOMCAB Makassar, Yoris Ratu Subah, menjelaskan pentingnya kegiatan dialog ini bagi anggota baru. “Ini akan menjadi pengetahuan awal bagi anggota baru mengenal organisasi-organisasi mitra yang selama ini bergerak bersama atau berkolaborasi dalam bidang sosial, kemanusiaan, dan merawat keberagaman di Kota Makassar,” ujar Yoris.
Beberapa organisasi yang hadir di antaranya Pukat Kams, yang diwakili oleh Bidang Organisasi, hadir memaparkan struktur, tujuan, serta jejaring organisasi. Selain itu, Ketua Pemuda Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Makassar juga menyampaikan pentingnya hubungan erat antara pemuda dan mahasiswa Katolik di lingkungan sosial, demikian juga dengan Persatuan Wanita Katolik.
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Makassar turut hadir dan berbagi pandangan mengenai peran organisasinya dalam mendorong kolaborasi di tengah masyarakat yang beragam. “Kami selalu mendorong kerja sama lintas organisasi pemuda untuk menciptakan keharmonisan di tengah perbedaan,” ungkapnya.
Rowin Trianzil, SE, mewakili Permabudhi Makassar, menjelaskan bahwa kehadiran permabudhi bergerak di bidang sosial kemasyarakatan. Ia juga menyampaikan langkah-langkah strategis dalam bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, serta peran Permabudhi dalam menciptakan lingkungan sosial yang inklusif.
Selain itu, Rowin memperkenalkan gagasan dan gerakan “Ego to Eco”, sebuah inisiatif dari Permabudhi Makassar yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan. “Gerakan ini kami inisiasi sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat agar lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan,” jelas Rowin di hadapan para peserta. Ia menambahkan, “Gerakannya sederhana, seperti makan tanpa sisa dan mengurangi sampah plastik.”

Gerakan “Ego to Eco” merupakan bagian dari komitmen Permabudhi Makassar untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. “Ini menjadi program kami yang akan terus kami sosialisasikan kepada masyarakat luas,” tutup Rowin.


