Menu

Mode Gelap
Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama Semarak HUT ke-80 RI, Ketua Permabudhi Sulsel Serukan Cinta Tanah & Air Sejak Dini

Berita

LKIMB UNM dan Permabudhi Sulsel Gelar Dialog Keberagaman Bahas Empat Kebenaran Mulia Sidarta Gautama

badge-check


					LKIMB UNM dan Permabudhi Sulsel Gelar Dialog Keberagaman Bahas Empat Kebenaran Mulia Sidarta Gautama Perbesar

Lembaga Kajian Ilmiah Mahasiswa Bertakwa (LKIMB) Universitas Negeri Makassar (UNM) bekerja sama dengan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan menyelenggarakan dialog keberagaman dengan tema “Empat Kebenaran Mulia Sidarta Gautama”.  Acara ini diadakan di Gedung UNM dan dihadiri oleh puluhan mahasiswa yang sangat antusias mengikuti diskusi, (14/9/24).

PMy. Hemajayo Thio, Wakil Ketua Dewan Kepanditaan PD Magabudhi Sulsel hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, membagikan wawasan mendalam mengenai empat kebenaran mulia dalam ajaran Buddha. Hemajayo menjelaskan bahwa empat kebenaran tersebut mencakup kebenaran tentang penderitaan, kebenaran tentang penyebab penderitaan, kebenaran tentang akhir penderitaan, serta kebenaran tentang jalan menuju akhir penderitaan. Keempat prinsip ini menjadi dasar ajaran Buddha yang bertujuan untuk membebaskan manusia dari penderitaan.

Selain membahas empat kebenaran mulia, Hemajayo Thio juga memperkenalkan lima Sila atau pedoman moralitas dalam ajaran Buddha. Lima Sila ini melarang membunuh makhluk hidup, mencuri, berbohong, minum alkohol, serta melakukan perbuatan asusila. Ia menjelaskan bahwa Sila adalah landasan penting dalam kehidupan umat Buddha untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian hidup.

Romo Hemajayo juga menekankan pentingnya alam manusia dalam ajaran Buddha. “Alam manusia adalah alam yang istimewa, kita diberikan kesempatan untuk menjadi dan berbuat baik,” katanya. Manusia, menurutnya, berada dalam posisi istimewa karena mengalami proses kebahagiaan dan penderitaan sebagai bagian dari perjalanan hidup, yang bisa mengantarkan mereka pada pencerahan.

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para peserta. Banyak mahasiswa yang aktif bertanya, memperlihatkan rasa ingin tahu mereka yang tinggi tentang ajaran Buddha, terutama mengenai meditasi, empat kebenaran mulia, serta pemahaman tentang alam manusia dan proses pencerahan.

Diskusi ini diharapkan dapat memperluas wawasan para mahasiswa mengenai ajaran Buddha serta meningkatkan toleransi dan pemahaman antarumat beragama. Melalui dialog seperti ini, semangat keberagaman dan saling menghormati di kampus semakin diperkuat.

Baca Lainnya

Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa

28 Agustus 2025 - 04:42 WITA

Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa

23 Agustus 2025 - 03:34 WITA

Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air

22 Agustus 2025 - 08:46 WITA

Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta

21 Agustus 2025 - 03:29 WITA

Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama

20 Agustus 2025 - 08:11 WITA

Trending di Berita