Dalam semangat persatuan dan harmoni, Persatuan Umat Buddha (Permabudhi) Sulawesi Selatan sukses menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2024. Bertempat di Hotel Aston, 29 Desember 2024, kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam menyusun program kerja 2025 yang lebih baik, sekaligus mengevaluasi capaian di tahun 2024.
Mengusung tema “Bersatu, Harmoni, Mengabdi,” acara ini menghadirkan pengurus Permabudhi, pemimpin majelis agama Buddha dan vihara dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan. Rakerda ini menjadi momen refleksi dan sinergi. Ketua Permabudhi Sulawesi Selatan, Dr. Ir. Yonggris, MM, dalam paparannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas organisasi demi kemajuan bersama.
“Bukan lagi zamannya berkompetisi. Kolaborasi adalah kunci untuk melampaui hasil individu,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa Permabudhi adalah organisasi sosial keagamaan yang menjadi wadah pemersatu umat Buddha, namun pembinaan umat tetap menjadi tugas utama wihara dan majelis.



Hadir dalam kegiatan ini, perwakilan dari berbagai majelis agama Buddha seperti MBI Sulsel, Magabudhi, MNSBDI, Tzu Chi, dan Mapanbumi. Para pemimpin dan delegasi majelis menyampaikan pandangan serta harapan agar Permabudhi terus berdiri kokoh sebagai organisasi harmonis yang mengayomi keberagaman tradisi dan aliran umat Buddha di Sulawesi Selatan.
“Permabudhi berdiri kokoh karena dukungan penuh dari majelis-majelis yang merupakan pemilik sah organisasi ini,” ujar Ketua Permabudhi Sulsel.
Salah satu poin penting yang diangkat adalah pentingnya komunikasi efektif dan kerja sama yang mengutamakan misi bersama di atas kepentingan pribadi. Kolaborasi lintas bidang dan organisasi menjadi landasan kuat untuk menciptakan suasana damai dan bahagia dalam pengabdian kepada masyarakat. “Menghargai keragaman dan bijak dalam resolusi konflik adalah nilai-nilai yang harus terus kita jaga,” tambah Yonggris.
Tidak hanya fokus pada program kerja, acara ini juga menjadi ruang bagi Permabudhi untuk mempererat hubungan dengan para pimpinan wihara se-Sulawesi Selatan. Kehadiran mereka memperkuat sinergi antara Permabudhi sebagai organisasi payung bagi majelis maupun wihara dalam memberikan pelayanan dan pengabdian kepada umat.

Ketua Permabudhi mengajak semua anggota untuk berkontribusi tanpa pamrih demi menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan sesama. “Bukan sekadar melayani, tetapi memperkaya jiwa dengan cinta universal,” kata Yonggris menutup paparannya.
Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi, Permabudhi Sulawesi Selatan terus berkomitmen menjadi wadah yang harmonis, sinergis, dan kontributif bagi pengembangan umat Buddha. Harapan besar pun digaungkan agar tahun 2025 menjadi momentum untuk melestarikan Dhamma dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas. Kegiatan berakhir dengan penetapan puluhan rancangan program dari masing-masing bidang dan lembaga.