Dalam semangat kepedulian dan kebersamaan, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan menggelar bakti sosial bertajuk “Permabudhi Peduli: Ramadan dengan Cinta”.
Acara yang berlangsung di Masjid Cheng Hoo, Tanjung Bunga, Kecamatan Tamalate, pada Minggu (9/3/2025), menjadi bukti nyata bagaimana semangat berbagi dapat memperkuat harmoni dalam masyarakat yang beragam.
Sebagai bagian dari kegiatan sosial ini, 100 petugas kebersihan Kecamatan Tamalate menerima bantuan berupa paket sembako sebagai bentuk apresiasi atas peran mereka dalam menjaga kebersihan kota. Selain pembagian bantuan, acara juga diisi dengan aksi bersih-bersih lingkungan Masjid Cheng Hoo, yang melibatkan Pengurus dan relawan dari berbagai latar belakang majelis-majelis agama Buddha di Sulawesi Selatan.
Mewakili Ketua Permabudhi Sulsel, Frans Pengkarsa menegaskan bahwa bakti sosial ini bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi juga perwujudan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan.
“Momentum Ramadan adalah saat yang penuh berkah, di mana kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama menjadi lebih bermakna. Kita semua bertanggung jawab dalam menjaga harmoni kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk toleransi dan berbagi kasih sayang kepada sesama,” ungkapnya.









Ia juga menekankan bahwa kebersihan tempat ibadah adalah tanggung jawab bersama. “Kita ingin menunjukkan bahwa gotong royong dalam menjaga kebersihan adalah kewajiban setiap orang, tanpa memandang perbedaan latar belakang. Ini adalah wujud nyata nilai-nilai luhur yang harus terus kita rawat dalam kehidupan bermasyarakat,” tambahnya.
Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa, yang turut hadir dalam acara ini, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif Permabudhi Sulsel. Ia menilai bahwa aksi sosial ini memiliki dampak besar bagi masyarakat, terutama bagi petugas kebersihan yang selama ini bekerja tanpa banyak mendapat perhatian. “Kehadiran Permabudhi dalam berbagi kebahagiaan di bulan Ramadan ini tentunya sangat berarti bagi teman-teman petugas kebersihan yang memiliki peran penting dan berarti bagi masyarakat Kota Makassar,” ujarnya.

Selain itu, Prof. Darussalam, mewakili Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulsel, turut memberikan hikmah Ramadan. Ia menekankan bahwa Ramadan bukan hanya soal kesalehan pribadi, tetapi juga bagaimana seseorang menunjukkan kepedulian dan empati kepada sesama.
“Ramadan bukan hanya tentang meningkatkan kesalehan individu, tetapi juga bagaimana kita mengamalkan kesalehan sosial dengan berbagi, membantu sesama, dan menjaga persaudaraan,” katanya.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh dan perwakilan dari beragam elemen masyarakat, termasuk Kanwil Kemenag Sulsel, FKUB Sulsel, camat Tamalate, serta perwakilan majelis-majelis agama lainnya. Kehadiran mereka semakin menegaskan bahwa kepedulian sosial adalah nilai universal yang dapat menyatukan semua golongan.
Melalui kegiatan ini, Permabudhi Sulsel berharap semangat berbagi dan gotong royong dapat terus tumbuh, tidak hanya di bulan Ramadan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

		
		
				
			



