Suasana penuh kepedulian menyelimuti halaman Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) Jala Ammari Makassar pada peringatan hari jadinya yang ke-48. Bukan sekadar seremoni, perayaan tahun ini diwarnai dengan aksi nyata melalui kegiatan bakti sosial, khitanan massal, dan donor darah bagi masyarakat. Kegiatan ini bukan hanya menjadi perwujudan pelayanan kesehatan, tetapi juga simbol kedekatan antara institusi militer dan masyarakat sipil.
Letkol Laut (K) dr. Suhadi, M.K.K., Sp.KL., Subps P.H (K)., AIFO-K, CHQP, MQM., Kepala RS TNI AL Jala Ammari, menyampaikan bahwa kegiatan sosial ini adalah rangkaian awal dari beberapa kegiatan lain yang akan menjadi bagian dari puncak peringatan HUT ke-48 rumah sakit yang ia pimpin. “Ini adalah awal. Selanjutnya akan ada kegiatan lainnya yang menjadi puncak perayaan,” ujarnya di sela-sela pelaksanaan baksos (16/7/25).
Yang istimewa dari kegiatan ini adalah hadirnya dukungan dari berbagai elemen, salah satunya Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan. Bagi dr. Suhadi, kolaborasi ini bukan hal baru, melainkan kelanjutan dari sinergi yang telah terjalin selama ini. “Memang selama ini kami selalu didukung oleh Permabudhi. Sangat membantu,” katanya.
Menurutnya, kegiatan serupa bukan hanya dilaksanakan saat momentum ulang tahun rumah sakit. Ia membuka peluang agar kegiatan sosial seperti ini dapat dilangsungkan kapan saja jika masyarakat membutuhkan. “Kegiatan ini memang rutin diadakan tiap tahun. Namun jika dibutuhkan, kita siap melaksanakannya kapan saja. Kolaborasi semacam ini harus terus dilaksanakan,” tegasnya.
Target kegiatan ini menyasar masyarakat Kota Makassar dan pulau-pulau sekitar. Dengan adanya bakti sosial ini, masyarakat merasakan langsung kehadiran negara melalui peran TNI dan mitra strategis seperti Permabudhi. Kehangatan, kepedulian, dan pelayanan menyatu dalam harmoni gotong royong lintas sektor.




Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara institusi militer dan komunitas keagamaan dapat menghadirkan manfaat yang luas. Di balik seragam loreng dan jubah relawan, tersimpan semangat yang sama: melayani tanpa batas. Di usia yang ke-48, RS Jala Ammari membuktikan bahwa ulang tahun bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang menebar kebermanfaatan.