Menu

Mode Gelap
Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama Semarak HUT ke-80 RI, Ketua Permabudhi Sulsel Serukan Cinta Tanah & Air Sejak Dini

Berita

Permabudhi Sulsel Rajut Kedamaian Lewat Meditasi dan Doa Bersama untuk Bangsa

badge-check


					Prosesi meditasi dan doa bersama untuk bangsa di Benteng Rotterdam Makassar, (11/05/25). Perbesar

Prosesi meditasi dan doa bersama untuk bangsa di Benteng Rotterdam Makassar, (11/05/25).

Langit malam di atas Benteng Rotterdam, Makassar, tampak tenang saat lilin-lilin kecil mulai menyala satu per satu, membawa kehangatan dan harapan di tengah keramaian yang hening. Suara renungan perlahan mengisi pelataran bersejarah itu, menyatu dalam napas damai para peserta yang duduk bersila. 

Di sinilah, pada Minggu malam (11/5), Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan menggelar Meditasi dan Doa Bersama untuk Bangsa, sebuah tradisi spiritual tahunan dalam rangka menyambut Hari Trisuci Waisak 2569 BE/2025.

Acara yang berlangsung pukul 19.00 hingga 21.00 WITA ini diikuti oleh 120 peserta dari berbagai majelis dan vihara se-Sulawesi Selatan. Di tengah kemegahan sejarah Benteng Rotterdam, umat Buddha berkumpul dalam suasana yang khusyuk dan hangat, menunjukkan bahwa spiritualitas tidak hanya milik ruang ibadah, tetapi juga dapat mengisi ruang-ruang kebangsaan.

Sebelum acara inti dimulai, peserta bersama-sama menikmati Bubur Sujata, melanjutkan tradisi yang kaya makna. Bubur ini bukan sekadar santapan, tapi simbol dari keseimbangan dan welas asih, mengingatkan pada kisah Sujata yang memberi bubur kepada Pertapa Siddhartha sebelum mencapai pencerahan. Sebuah momen sederhana yang sarat makna: kebaikan kecil bisa memberi dampak besar.

Acara dipandu oleh Rama Pandita Hemajayo, dengan sesi renungan dan meditasi dipimpin oleh Samanera Dhammalankaro dari STAB Kertarajasa, Batu, Malang. Dalam renungannya, ia menggugah kesadaran peserta: “Buddha saja yang telah sempurna dalam 10 Parami tetap tekun dalam kebajikan, apalagi kita sebagai manusia yang masih belajar menyempurnakan kebajikan.” Ucapan ini menjadi pengingat kuat bahwa praktik Dhamma adalah perjalanan seumur hidup.

Ketua Permabudhi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris, MM., menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama: “Menghayati kembali perjalanan spiritual Buddha dan memetik maknanya untuk transformasi diri; mempererat persatuan antar vihara dan umat; serta menunjukkan semangat nasionalisme sebagai wujud cinta kepada bangsa dan negara.” Inilah bentuk keseimbangan antara spiritualitas dan nasionalisme yang dibangun Permabudhi.

Hadir pula Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sulsel, Bapak Sumarjo, S.Ag., MM., yang menyampaikan apresiasi dan ucapan Selamat Hari Trisuci Waisak kepada umat. Dalam sambutannya, ia mengajak umat untuk terus menumbuhkan semangat belajar dan mengamalkan Dhamma sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha sekaligus sebagai dasar untuk membangun kehidupan yang damai dan harmonis di tengah keberagaman bangsa.

Puncak kegiatan ditandai dengan penyalaan lilin lima warna oleh para pimpinan majelis, simbol dari kebijaksanaan dan kedamaian universal. Dilanjutkan dengan namaskara, pradaksina, dan meditasi hening bersama, seluruh peserta larut dalam keheningan penuh makna. Tidak ada sekat, tidak ada batas — hanya umat manusia yang bersatu dalam niat baik.

Dengan berakhirnya acara dan saling berjabat tangan sambil mengucapkan “Selamat Hari Trisuci Waisak”, peserta meninggalkan lokasi dengan wajah teduh dan hati ringan. Permabudhi Sulsel kembali menunjukkan bahwa Waisak bukan hanya tentang ritual, tetapi juga ruang refleksi spiritual yang merawat batin dan merajut damai — bukan hanya untuk umat Buddha, tetapi untuk seluruh bangsa.

Baca Lainnya

Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa

28 Agustus 2025 - 04:42 WITA

Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa

23 Agustus 2025 - 03:34 WITA

Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air

22 Agustus 2025 - 08:46 WITA

Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta

21 Agustus 2025 - 03:29 WITA

Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama

20 Agustus 2025 - 08:11 WITA

Trending di Berita