Menu

Mode Gelap
Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama Semarak HUT ke-80 RI, Ketua Permabudhi Sulsel Serukan Cinta Tanah & Air Sejak Dini

Berita

Peace and Cultural Night: Gaungkan Api Perdamaian Terus Menyala, Ketua Permabudhi Sulsel Bawakan Doa dan Puisi untuk Persatuan

badge-check


					Peace and Cultural Night: Gaungkan Api Perdamaian Terus Menyala, Ketua Permabudhi Sulsel Bawakan Doa dan Puisi untuk Persatuan Perbesar

Makassar – Peace and Cultural Night sukses digelar di Pantai Losari, Sabtu (21/09), ini menjadi momen bagi Ketua Permabudhi Sulsel, Dr. Ir. Yonggris., MM untuk menyerukan pesan penting tentang Pilkada damai. 

Dalam acara tersebut, Ketua Permabudhi menyampaikan doa keselamatan untuk bangsa serta membacakan sebuah puisi berjudul “Demokrasi Damai di Ambang Kampanye” yang menyoroti pentingnya menjaga persaudaraan di tengah hiruk-pikuk pesta demokrasi.

Puisi tersebut menekankan bahwa demokrasi adalah ruang kebebasan yang tidak boleh merusak ikatan persaudaraan. Dengan lirik-lirik yang menggugah, Ketua Permabudhi mengajak masyarakat untuk melihat Pilkada sebagai momen merajut masa depan bersama, bukan ajang perpecahan. “Demokrasi adalah wujud kebebasan, tanpa merusak ikatan persaudaraan,” ucapnya di hadapan para peserta.

Di sela-sela keramaian menjelang Pilkada, ia mengingatkan bahwa di balik janji-janji politik yang bergema, ada harapan yang harus dijaga. Harapan itu adalah kedamaian, yang seharusnya mengalir dalam setiap langkah masyarakat menuju bilik suara. “Pilkada ini bukan soal menang-kalah, tapi bagaimana kita menjaga marwah demokrasi. Perbedaan bukanlah permusuhan, melainkan warna-warni dalam satu tujuan,” tambahnya.

Pesan Damai di Tengah Kampanye Pilkada

Dalam puisinya, Ketua Permabudhi juga menyoroti pentingnya menjaga hati dan sikap selama masa kampanye Pilkada. Ia menyerukan kepada semua pihak untuk saling menghormati dan mengerti, sehingga suara rakyat dapat terdengar jernih tanpa ada permusuhan. “Tak perlu gaduh, tak perlu benci. Kita berbeda, tapi tetap bersaudara,” tegasnya, mengajak masyarakat untuk berdemokrasi dengan hati yang bersih.

Puncak acara Peace and Cultural Night ditandai dengan penyalaan lilin perdamaian oleh seluruh peserta. Tindakan simbolis ini menciptakan suasana khidmat dan penuh harapan, menggambarkan doa bersama untuk masa depan yang damai dan harmonis. Penyalaan lilin ini juga dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa kedamaian ada di tangan setiap individu dan menjadi penjaga bagi bangsa ini.

Momentum Kedewasaan dalam Berpolitik

Acara ini menjadi salah satu bentuk perayaan Hari Perdamaian Internasional yang mengusung tema “Stop Violence: Cultivating a Culture of Peace”. Aliansi Perdamaian yang menginisiasi acara ini berharap kegiatan tersebut menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat pentingnya kedewasaan dalam berpolitik, terutama di tengah suasana Pilkada yang semakin dekat.

Ketua Permabudhi menyatakan harapannya agar di masa kampanye mendatang, masyarakat bisa lebih bijaksana dan damai dalam berpolitik. “Kita tentu sangat berharap di masa kampanye ini tidak seperti yang lalu-lalu, yang sering menyisakan kepedihan, air mata, konflik, bahkan rusaknya persaudaraan. Kita berharap semakin dewasa dalam berpolitik dan berdemokrasi, sehingga kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih damai,” ungkapnya.

Pentingnya Kolaborasi Lintas Komunitas

Selain itu, Ketua Permabudhi juga menyampaikan bahwa kolaborasi lintas komunitas sangat penting dalam menjaga persatuan dan kedamaian. Kebersamaan dalam acara tersebut, menurutnya, adalah kekuatan luar biasa yang bisa membawa masyarakat menuju tujuan yang sama. “Kebersamaan ini akan menjadi satu kekuatan yang luar biasa, kekuatan yang sangat dahsyat untuk bisa bersatu dalam tujuan yang sama,” katanya.

Ia menekankan bahwa perbedaan pandangan politik tidak boleh menjadi alasan untuk bermusuhan. Menjelang Pilkada, ia mengajak semua pihak untuk saling menjaga hati dan menghormati pilihan masing-masing, sehingga Pilkada dapat berlangsung dengan damai tanpa memicu konflik yang merusak persaudaraan.

Menjaga Kedamaian Selamanya

Ketua Permabudhi juga mengingatkan bahwa Pilkada hanyalah momen sementara, sedangkan kedamaian dan persaudaraan adalah tujuan abadi. “Pilkada hanya sementara, kedamaian untuk selamanya. Berpolitik secukupnya, bersaudara selamanya,” tutupnya dengan harapan agar semua elemen masyarakat tetap menjaga perdamaian dalam suasana politik yang kerap kali memanas.

Dengan acara Peace and Cultural Night ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga perdamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat dapat terus ditanamkan. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus mempromosikan nilai-nilai perdamaian di berbagai aspek kehidupan.

Baca Lainnya

Permabudhi Sulsel Suarakan Relevansi Agama dalam Hukum Humaniter di Universitas Bosowa

28 Agustus 2025 - 04:42 WITA

Hadiri Musprov PSMTI Sulsel, Permabudhi Sulsel : Sinergi Berkarya untuk Bangsa

23 Agustus 2025 - 03:34 WITA

Permabudhi Sulsel Sukses Gelar Kemah Merdeka: Merawat Kebersamaan, Mencintai Tanah Air

22 Agustus 2025 - 08:46 WITA

Pemuda Buddhis Sulsel Tegaskan Komitmen Kebangsaan lewat Deklarasi Cinta

21 Agustus 2025 - 03:29 WITA

Permabudhi Sulsel Raih Juara 3 Turnamen Tenis Meja Lintas Agama

20 Agustus 2025 - 08:11 WITA

Trending di Berita