Menu ✖
Copyright @2024 Media dan Komunikasi Permabudhi Sulsel - All Rights Reserved
Pada tanggal 7 dan 8 Mei tahun 1978 di Yogyakarta, para Tokoh umat Buddha Indonesia menyelenggarakan sebuah kongres yang dihadiri oleh perwakilan – perwakilan Organisasi baik Organisasi Bhikkhu (Sangha) maupun Organisasi umat (Majelis), pada moment tersebut terbentuklah wadah pemersatu umat Buddha Indonesia yaitu Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI).
Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) berfungsi sebagai lembaga pemersatu, wadah komunikasi untuk mengakomodasi semua aliran Buddha yang ada sehingga menjadi rukun dan dapat melakukan kegiatan bersama.
Sangha dan Majelis yang bergabung dalam Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) pada saat itu :
Anggota Sangha, yaitu:
1. Sangha Theravada Indonesia (STI)
2. Sangha Mahayana Indonesia (SMI)
3. Sangha Agung Indonesia (SAGIN)
Anggota Majelis, yaitu :
1. Majelis Pandita Buddha Dhamma
2. Indonesia (MAPANBUDDHI) yang kemudian sekarang berubah nama menjadi Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI)
3. Majelis Buddha Mahayana Indonesia (MAJABUMI)
4. Majelis Dharma Duta Kasogatan (KASOGATAN)
6. Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI)
7. Majelis Rokhaniwan Tridharma Seluruh Indonesia (MATRISIA)
8. Majelis Umat Buddha Indonesia (MUABI) yang kemudian berubah nama menjadi Majelis Buddhayana
Indonesia (MBI)
9. Majelis Nichiren Shoshu Indonesia (MNSI)
Dalam menjalankan tugas kepengurusan Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), dibagi menjadi dua, yaitu tugas dari Sangha sebagai dewan Fatwa yang menjadi rujukan pengajaran agama Buddha dan tugas para Ketua Majelis adalah memilih wakil – wakil yang akan duduk dalam kepengurusan Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI).
Perwalian Umat Buddha lndonesia (WALUBI) telahmelakukan beberapa kali kongres yang agendanya yaitu memili Ketua Umum baru serta melakukan perubahan AD/ART. Dalam kurun waktu 20 tahun, Perwalian Umat Buddha Indonesia sudah tiga kali terjadi pergantian Ketua Umum, yaitu : SupartoHS (1978-1982), Drs. Soemantri (1982 – 1986) dan Bhikkhu Girirakhito Mahathera (1986 – 1998).
Pada tahun 1998, terjadi dinamika organisasi di dalam tubuhPerwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), sehingga dari peristiwa tersebut ada beberapa kelompok yang dikeluarkan dari WALUBI yaitu Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI).
Puncaknyapada Kongres III Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Sangha Theravada Indonesia (STI), Sangha Mahayana Indonesia (SMI), MAGABUDHI dan MATRISIA keluar dari WALUBI dan selanjutnya pada tanggal 6 November 1998 pada Munas III Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI) menyatakan membubarkan diri.
Sebelum bubarnya Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), telah muncul “WALUBI baru” yang merupakan singkatan dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia. Menurut AD/ART, “WALUBI Baru” ini berdiri pada tanggal 20 Agustus 1998 berdasarkan atas Konsensus Nasional Umat Buddha Indonesia.
Sangha dan Majelis yang tidak tergabung dengan “WALUBI baru” pada tanggal 14 November 1998 mendirikan Organisasi Nasional KASI (Konferensi Agung Sangha Indonesia), yang tidak lain mereka sebenarnya adalah para pendiri Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI Lama), yang anggotanya terdiri dari :
Sangha, yaitu :
1. Sangha Theravada Indonesia (STI)
2. Sangha Mahayana Indonesia (SMI)
3. Sangha Mahayana Indonesia (SMI)
Majelis – Majelis :
1. Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI)
2. Majelis Rokhaniwan Tridharma Seluruh Indonesia (MATRISIA)
3. Majelis Buddha Mahayana Indonesia (MAJABUMI)
4. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI)
Jadi pada tahun 1998 terdapat dua Organisasi Umat Buddha Indonesia yaitu KASI dan WALUBI baru. Seiring waktu berjalan, tepatnya pada bulan April 2017, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI Baru) berubah menjadi perkumpulan berbadan hukum.
Karena tidak semua Majelis-Majelis besar Agama Buddha di Indonesia bergabung dalam wadah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI Baru) maka muncullah aspirasi dan dorongan dari tokoh umat Buddha serta pimpinan Majelis-Majelis besar, mereka berinisiatif untuk membentuk sebuah organisasi Buddhis yang dapat menjadi pemersatu, wadah komunikasi untuk mengakomodasi semua aliran Buddha yang ada sehingga menjadi rukun dan dapat melakukan kegiatan bersama dan juga organisasi yang representatif mewakili umat Buddha sebagai mitra pemerintah dalam berkomunikasi dan juga memberikan pelayanan kepada umat Buddha di seluruh Indonesia.
Sebagai wujud representasi para tokoh serta pimpinan Majelis-Majelis besar agama Buddha, tepatnya pada tanggal 10 Agustus 2017 Presiden RI, Bapak Joko Widodo, mengadakan pertemuan dengan mengundang para Tokoh terkemuka selaku Pimpinan Majelis Agama Buddha, yang didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara dan Kepala Staf Kepresidenan di Istana Negara Jakarta.
Para tokoh dan Pimpinan Majelis Agama Buddha yang hadir :
1. Arief Harsono (Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia)
2. David Herman Jaya (Tridharma)
3. Dharmanadi Chandra (Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia)
4. Suwito (Majelis Mahayana Indonesia)
5. Piandi (Majelis Buddhayana Indonesia)
6. Aiko Senosoenoto (Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia)
7. Anton Setiawan (Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia)
8. Suhadi Sendjaja (Parisadha Buddha Dharma Nicien Syosyu Indonesia)
9. Bambang Patijaya (Generasi Muda Buddhis Indonesia)
Setelah pertemuan pertama dengan Presiden RI di Istana Negara Jakarta, para Tokoh Agama dan Pimpinan Majelis Agama Buddha kembali diundang ke Istana Negara Jakarta. Pada pertemuan yang kedua, Bapak Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Agama. Para tokoh dan pimpinan Majelis agama Buddha yang hadir :
1. Arief Harsono (Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia)
2. Bambang Patijaya (Generasi Muda Buddhis Indonesia)
3. Sudhamek AWS (Majelis Buddhayana Indonesia)
4. Aiko Senosoenoto (MajelisNichiren Shoshu Buddha Dharma
5. Sugianto Kusuma (Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia)
6. David Herman Jaya (Tridharma)
7. Effendy (Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia)
8. Dharmanadi Chandra (MajelisAgama Buddha Theravada)
9. F. Sugianto Sulaiman (Majelis Buddhayana Indonesia)
10. Hendri Suwito (Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia)
11. Hong Thin (Yayasan Buddha Tzu Chilndonesia)
12. Winarso (Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia)
13. Suwito (Majelis Mahayana Indonesia)
Majelis/Organisasi/Yayasan Agama Buddha pendiri Permabudhi Yaitu :
1. Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI)
2. Majelis Buddhayana Indonesia (MBI)
3. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
4. Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI)
5. Majelis Mahayana Indonesia (MAHASI
6. Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI)
7. Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI)
8. Tridharma
9. Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI)