Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan sukses menyelenggarakan Workshop Content Creator Kerukunan. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan generasi muda lintas agama dalam menciptakan konten positif yang mengedepankan nilai-nilai kerukunan dan toleransi, (17/10/24).
Dalam sambutannya, Ketua FKUB Provinsi Sulawesi Selatan, Prof. Wahyuddin Naro, M.Hum., menekankan pentingnya peran pemuda dalam menjaga keharmonisan antarumat beragama di era digital. Menurutnya, kreator konten memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik, sehingga konten yang mereka hasilkan harus berkualitas dan mencerminkan sikap yang berimbang.
“Generasi muda adalah aset bangsa. Melalui konten yang mereka produksi, kita bisa membangun masyarakat yang lebih toleran dan saling menghormati,” ujar Prof. Wahyuddin pada sambutannya di Aula Lantai 2 FKUB Sulsel.
Workshop ini menghadirkan sejumlah narasumber berpengalaman di bidang jurnalistik dan media sosial, seperti Fachruddin Palapa, Didit Hariadi, dan Andi Fadli Yusuf. Mereka memberikan wawasan tentang teknik pembuatan konten yang menarik, pentingnya etika jurnalistik, serta perlunya verifikasi informasi sebelum dipublikasikan di ruang digital.
Selain itu, Prof. Wahyuddin juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah dalam upaya menjaga kerukunan umat beragama. Ia memberikan apresiasi kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulawesi Selatan yang telah mendukung penuh pelaksanaan kegiatan ini.
“Kerukunan umat beragama adalah modal sosial yang sangat berharga bagi kita. Mari kita bersama-sama menjaga dan merawatnya,” tambah Prof. Wahyuddin.
Kegiatan ini juga mendapatkan tanggapan positif dari para peserta. Salah satu utusan dari Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Sulawesi Selatan, Enrique Justine Sun, menyampaikan pandangannya mengenai sinkronisasi antara tema dan materi yang disampaikan. Ia berharap kedepannya, judul dan materi dapat lebih sejalan serta ruang lingkup content creator bisa diperluas.

“Bagus acara ini, mudah-mudahan di masa depan bisa lebih besar dan lebih baik,” ujar Enrique.
Peserta lain, Eko Setiono, berharap agar workshop serupa dapat dilaksanakan secara rutin. Ia berpendapat bahwa satu hari saja tidak cukup untuk menggali lebih dalam mengenai produksi konten yang mendalam, terutama dalam konteks menciptakan kreator kerukunan.
“Semoga ini menjadi satu fokus prioritas FKUB Sulsel kedepannya dalam membentuk kreator kerukunan yang akan berperan dalam menebar narasi-narasi perdamaian,” kata Eko.
Workshop ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya kerukunan beragama dan memiliki keterampilan sebagai agen perubahan di masyarakat. Para peserta diharapkan mampu menyebarkan narasi-narasi damai melalui konten kreatif yang mereka hasilkan, baik di media sosial maupun di platform digital lainnya.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, FKUB Sulawesi Selatan berkomitmen untuk terus mendorong terciptanya kreator-kreator konten yang dapat memperkuat kerukunan antarumat beragama, serta menjaga keharmonisan sosial di tengah masyarakat yang semakin dinamis.